Minggu, 18 April 2010

Ketika Kegelisahan Melanda (Revisi)

Oleh Siti Rodhiyah 9A
Pagi itu setelah salat subuh,semua santri mengaji kitab tidak terkecuali Lisa. Lisa adalah salah satu santri Al-falah di Jember.Dia berada di pesantren sejak kelas VII sekarang ia berada dikelas XII. Lisa adalah seorang yang baik hati dan juga lemah lembut. semua santri sangat kagum padanya selain pintar ia juga menghafal Al-qur’an. Lisa menghafal Al-qur’an mulai kelas IX.sekarang ia sudah mendapat 30 juz.selain menghafal al-qur’an Lisa juga menjadi Ro’is pondok.

Suatu hari ro’is pondok disuruh berkumpul untuk diberi pengumuman tentang Khataman. setelah itu Lisa mengumumkan pada seluruh santri,dan ia menyuruh wakil ro’is untuk mendata siapa saja santri yang ikut khataman.usai mendata pengurus pondok menyiapkan semua yang dibutuhkan sebelum khataman.

Pada hari minggu malam senin semua santri yang ikut khataman mengaji pada abah Tapi tidak untuk Lisa,ia tampak gelisah malam itu,entah apa yang sedang ia rasakan.tiba-tiba ada seorang yang mengagetkan Lisa dari belakang ia adalah teman Lisa.ia bernama Aisyah.Aisyah adalah teman sekamar Lisa yang juga menjadi pengurus pondok,Aisyah juga menghafal Al-qur’an.
“Assalamu’alaikum…”Sapa Aisyah,tapi tidak ada jawaban.
Kemudian Aisyah pun langsung masuk kedalam kamar,ia melihat Lisa sedang melamun.
“Hai…ada apa kamu Lis?tanya aisyah pada Lisa
“Eh…anu…!” jawab Lisa dengan gugup
“Anu apa…?
“Tidak apa-apa…”
“Kamu ini kenapa sih Lis,Akhir-akhir ini kok murung ada masalah ya, cerita aja..”
“Aku tidak apa-apa kok”jelas Lisa
“Bener kamu tidak kenapa-kenapa”
“Ya…”

Hari-hari sudah dilewati tidak terasa khataman tinggal besok hari sabtu, semua santri pada hari itu tampak sibuk mempersipkan acara khataman besok.Lisa dan Aisyah juga tampak sibuk mempersiapkan khataman.mareka membantu memasak di dapur.
Setelah selesai memasak mereka mengantarka minum kepada tukang yng menghias tempat untuk khataman.

Hari sabtu sudah tiba inilah saat-saat yang mereka tunggu.Setelah shalat magrib meraka bersiap-siap untuk acara.Lisa malam itu tampak cantik seperti bidadari,tapi ia masih murung.

Semua santri yang ikut khataman sudah siap.Kini waktunya untuk memulai acara.mereka sudah mulai berjalan menuju tempat khataman.Yang berjalan pertama adala peserta juz-ama,sedangkan Lisa berada dibelakang sendiri,ia sebagai peserta bil-ghoib.Setelah sampai ditempat khataman acara langsung dimulai,yang pertama membaca adalah Lisa,ia membaca surat Ad-dhuha,sesudah Lisa adalah Aisyah.Aisyah membaca surat Al-insyirah dan seterusnya.

Acara khataman sudah selesai Lisa menemui keluarganya.Keluarga Lisa bahagai sekali karena Lisa sudah usai khataman dan ia sekarang mendapat gelar HAFIDHOH.Lisa meminta izin kepada ibunya untuk ikut pulang kerumah,tapi ibunya melarang.
“Bu Lisa ikut pulang ya…”
“Memang ada apa kamu mau pulang?”
“Ya untuk sementara waktu Lisa ingin berada dirumah dulu.”
“Tidak usah kapan-kapan saja pulangnya.”
Akhirnya Lisa pun menuruti kata-kata ibunya.

Setelah beberapa hari usai khataman akhirnya Lisa pulang kerumah sesampai dirumah Lisa langsung merebahkan diri diatas ranjangnya.tiba-tiba kumandang adan menggema,itu tandanya sudah masuk waktu maghrib.Lisa kemudian menuju ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu.

Pagi harinya,Lisa berangkat sekolah.Ia juga satu kelas dengan Aisyah,tapi pagi itu Aisyah tidak berangkat sekolah karena sakit.Lisa bingung karena sahabatnya tidak berangkat,padahal ia mau cerita soal kegelisahan hatinya.waktu sudah menunjukkan pukul 13:30 itu artinya waktu murid-murid untuk pulang.Akhirnya pun Lisa memutuskn untuk tidak langsung pulang melainkan kerumah Aisyah untuk menjenguk sahabatnya.

Setelah sampai dirumah Aisyah,Lisa langsung masuk menuju kamar Aisyah karena sudah terbiasa main kerumah Aisyah,jadi Lisa sudah hafal kamar Aisyah.
“Assalamu’alaikum…”
“Wa’alaikumsalam…Lisa ada apa kamu kok kemari?”
“Ya mau jenguk kamu dan aku juga mau cerita masalah yang dulu.”
“Masalah yang mana…”
“Masalah yang waktu di Pesantren itu,waktu kamu lihat aku murung”
“Oh… masalah itu kalo kamu tidak mau cerita juga tidak apa-apa kok.”
“Tidak…begitu malah sebaliknya aku kemari itu mau cerita itu pada kamu”

Lisa kemudian menceritakan masalah yang selama ini ia pendam,waktu itu Lisa disuruh oleh ibu pondoknya untuk mengantarka minum kepada tukang yang menghias khataman.disitu ia bertemu dengan seorang laki-laki,laki-laki itu sangat tampan.Dari situ ia merasakan ada sesuatu kegelisahan.Lisa waktu itu ingin sekali berkenalan dengannya tapi dia takut.Ia merasa sangat menyesal karena tidak berkenalan dengan laki-laki itu.

Setela selesai bercerita,Tanpa sadar Lisa mengeluarkan air mata,Aisyah kemudian menenangkan Lisa.
”Sudahlah Lis jangan kamu pikirkan dulu,sebentar lagi kan kita mau ujian.nanti kalau kamu jodoh sama dia pasti kalian akan bartemu kembali.”
“Ya aku akan coba”
“Kamu harus bisa,mana Lisa yang dulu aku kenal yang tidak mudah menyerah”
“Ya sudah,aku pulang dulu semoga cepat sembuh.Assalamu’alaikum”
“Wa’aliakumsalam,hati-hati ya”

Lisa kemudian berpamitan kepada keluarga Aisyah.Setelai sampai dirumah ia merenungi kata-kata Aisyah.Ahirnya ia mengambil air wudhu supaya hatinya tenang.sehabis mengambil air wudhu,ia langsung menunaikan ibadah salat.selesai salat ia berdo’a supaya dihindarkan dari kegelisahn itu.

Hari-hari Lisa dilewati dengan tenang,Kini tibalah saatnya ujian.Lisa melewati semua mata pelajaran UN dengan mudah.Setelah beberapa bulan akhirnya inilah saat yang mendebarkan,yaitu pengumuman kelulusan.usai pengambilan Lisa langsung menghampiri Aisyah.Menanyakan kepada Aisyah apakah dia lulus atau tidak.
“Bagaimana lulus atau tidak”Tanya Lisa
“Alhamdulliah lulus, kamu sendiri bagaimana”
Lisa ketika itu menangis karena ia tidak lulus.
"LIsa kamu lulus atau tidak?"
"Aku tidak lulus."
"Kok bisa mungkin salah mengambil pengumuman orang lain"
Setelah dilihat ternyata Lisa salah mengambil pengumuman.
"Benarkan apa yang Q bilang kamu salah ambil."
Mereka kemudian menuju kelas untuk menukarkannya.
"Alhamdullilah lulus"
"Benarkan,masak seorang Lsa nggak lulus apa kata dunia"
"Apa-apaan sih kamu"
"Nggak apa-apa"

Lisa selesai ujian dia tidak berminat untuk melanjutkan kuliah,ia hanya berdiam dirumah. beberapa hari kemudian datang seorang laki-laki yang tidak lain adalah orang yang disukai oleh Lisa,Benar kata pepatah kalo jodoh memang tidak kemana.laki-laki itu datang untuk melamar Lisa.Awalnya Lisa menolak karena ia belum berfikir untuk menikah,tapi karena ia takut kalau ditinngal lagi,akhirnya ia setuju untuk menikah.dan akhirnya kegelisahan Lisa pun terpecahkan.Sekarang mereka hidup sebagai sepasang suami-istri yang bahagia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar