Rabu, 17 Maret 2010

Mawar Merah untuk Anjani (revisi)

Oleh: Siti Rodhiyah 9A

Hari ini tepatnya tanggal 26 Juli, Anjani berulang tahun.Anjani adalah anak dari keluarga berada,ia mempunyai seorang kakak yang bernama Putri.Anjani sekarang sudah kelas IX IPA.Ia sangat pandai,sedangkan kakaknya sudah kuliah di UNNES. Anjani tinggal bersama keluarganya di Bandung.

Anjani dari tadi pagi sudah nampak sibuk dengan acara nanti malam,yaitu acara ulang tahunnya yang ke-17. Ia mengundang semua teman sekolahnya,termasuk Nita.Nita adalah sahabat dekat Anjani dari kelas X.Anjani juga mengundang orang yang ia sukai,namanya Rafi.Rafi itu teman sekolah Anjani,tapi beda jurusan,Rafi mengambil jurusan Bahasa.

Malam sudah tiba,inilah saat-saat yang ditunggu oleh Anjani.Ia sudah tidak sabar dengan untuk memulai acaranya.Tidak disangka ada tamu yang tidak diundang,ia seorang laki-laki yang menyukai Anjani,ia adalah sahabat Rafi yang bernama Arif.Arif suka Anjani sudah dari kelas X,tapi ia malu mengatakannya kepada Anjani. Anjani pun langsung menghampiri Rafi dan Arif.Anjani kemudian marah-marah.
“Ngapain kamu ajak dia,dia kan tidak aku undang!”
“Maksud kamu apa sih,aku tidak mengerti?”Jawab Rafi agak heran
”Maksud aku, ngapain kamu ajak Arif kesini dia kan tidak aku undang.” Jelas Anjani pada Rafi
“Memang tidak boleh ya aku ajak Arif?”
“Ya… karena aku benci sama dia.”

Tanpa fikir panjang,Anjani meninggalkan tempat pesta dengan berkucuran air mata. pesta pun berantakan,semua orang menyalahkan Rafi. Beberapa hari kemudian Anjani dikabarkan tidak masuk sekolah karena sakit. Ia dirawat di Rumah Sakit Dahlia.Anjani dirumah sakit di tempatkan di ruang ICU,karena keadaannya sangat kritis,ia mengidap penyakit kanker paru-paru.

Semua teman-teman Anjani hari itu datang untuk menjenguk Anjani.Rafi juga ikut ke rumah sakit untuk menjenguknya.setelah selesai menjenguk,mereka langsung pulang,tapi Rafi tidak.Rafi ingin menemani Anjani di Rumah Sakit.Ia disana menghibur Anjani dengan penuh canda tawa.

Setelah bercanda tawa,Rafi tiba-tiba bertanya pada Anjani,
“Anjani maukah kau menjadi kekasihku?”
“Tapi itu tidak mungkin.”
“Mengapa tidak mungkin?”
“Karena kamu tau sendirikan,kalau aku sakit.”
“Tapi,sakitmu pasti sembuh!”
“Aku…”
“Tidak usah jawab sekarang,aku akan menunggu.”
“Ya sudah,aku akan fikir-fikir dahulu!”
“Jangan terlalu difikirkan nanti kalau kamu tambah sakit.”
“Ya…”

Hari sudah malam,besok Anjani sudah boleh pulang ke rumah. Ia sudah rindu dengan suasana rumah. Pagi harinya keluarga Anjani menjemput Anjani di rumah sakit,tapi kakaknya sedang ada kuliah hari ini, oleh karena itu,yang menjemput hanya Ayah dan Bunda Anjani saja.

Waktu menunjukkan pukul 15:00 itu artinya sebentar lagi kakak Anjani akanpulang.Tiba-tiba,
“Assalamu’alaikum”
“Wa’alaikum salam”
“Anjani… kamu sudah pulang?”Sambil memeluk Anjani adik kesayangannya itu.
“Iya kak…”
“Sudah tidak betah ya ingin ketemu kakak.”Goda Putri kakak Anjani.
“Yee… GR sipa juga yang kangen sama kakak.”

Pagi hari Anjani sudah tampak di sekolah,Rafi sangat senang karena orang yang dia cintai sudah berangkat sekolah.Setelah lama tidak masuk sekolah,ia merasa asing di kelasnya.Anjani pun keluar kelas,disana ia sudah tampak bersama Rafi
”Bagaimana An…sudah ada jawabannya.”
“Ya… aku mau menjadi kekasihmu,tapi...” Anjani menundukkan kepalanya,
“Tapi apa Anjani?”
“Tapi kamu harus janji sama aku,”
“Janji apa,kalo aku bisa aku akan lakukan demi kamu.”
“Kamu jangan pernah ninggalin aku.”
“Ya,aku janji aku tidak akan meninggalkanmu.”
“Ya, aku percaya.”

Setelah beberapa bulan bersama Rafi,Anjani merasa hari-harinya semakin indah,sampai-sampai Anjani lupa akan kesehatannya,sehingga ia jatuh sakit.Ia sudah beberapa hari di rumah sakit dalam keadaan koma,keluarganya panik akan keadaan Anjani.Setelah beberapa saat,dokter keluar dari ruangan Anjani dan mengabarkan bahwa Anjani sudah sadar dari koma,dan dia ingin bertemu dengan Rafi.Rafi kemudian masuk keruangan Anjani.
“Anjani kamu sudah siuman?” tanya Rafi,
Tapi Anjani hanya tersenyum manis.Setelah bercakap-cakap dengan Rafi,beberapa menit kemudian dokter masuk keruangan Anjani.Dokter memeriksa keadaan Anjani dan keadaan Anjani pun sudah membaik.

Anjani sudah di Rumah Sakit selama satu bulan,keadaannya pun sudah membaik ,itu artinya Anjani sudah boleh pulang.Tapi tidak disangka setelah dokter memeriksa kembali keadaan Anjani,Anjani kembali kritis.Rafi sangat cemas,ia mondar-mandir tak tentu arah.Tidak lama kemudian dokter keluar dari ruangan Anjani,dokter tidak sanggup mengatakannya kepada keluarga Anjani bahwa Anjani sudah tidak ada untuk selamanya.

Anjani kemudian dibawa pulang untuk dimakamkan.Selesai pemakaman,keluarga Anjani langsung pulang.Tapi Rafi masih berada di makam Anjani.Ia membawa setangkai mawar merah untuk Anjani,dalam hati ia berkata berkata,”Mawar merah ini adalah sebagai lambang cintaku kepadamu Anjani.”
Rafi kemudian menaruh setangkai mawar merah itu diatas makam Anjani.Ini adalah mawar merah pertama dari Rafi dan mulai sekarang,setiap seminggu sekali Rafi menaruh mawar merah diatas makam Anjani.

Kamis, 11 Maret 2010

MAWAR MERAH UNTUK ANJANI (SIKLUS 2)

Oleh: Siti Rodhiyah 9A

Hari ini tepatnya tanggal 26 Juli, Anjani berulang tahun.Anjani adalah anak dari keluarga berada,ia mempunyai seorang kakak yang bernama Putri.Anjani sekarang sudah kelas IX IPA.Ia sangat pandai,sedangkan kakaknya sudah kuliah di UNES. Anjani tinggal bersama keluarganya di Bandung.

Anjani dari tadi pagi sudah nampak sibuk denganacara nanti malam,yaitu acara ulang tahunnya yang ke-17. Ia mengundang semua teman sekolahnya,termasuk Nita.Nita adalah sahabat dekat Anjani dari kelas X.Anjani juga mengundang orang yang ia sukai ,namanya Rafi. Rafi itu teman sekolah Anjani,tapi beda jurusan,Rafi mengambil jurusan Bahasa.

Malam sudah tiba, inilah saat-saat yang ditunggu oleh Anjani.Ia sudah tidak sabar dengan untuk memulai acaranya.Tidak disangka ada tamu yang tidak diundang,ia seorang laki-laki yang menyukai Anjani, ia adalah sahabat Rafi yang bernama Arif.Arif suka Anjani sudah dari kelas X,tapi ia malu mengatakannya kepada Anjani. Anjani pun langsung menghampiri Rafi dan Arif.Anjani kemudian marah-marah.
“Ngapain kamu ajak dia,diakan tidak aku undang.”
“Maksud kamu apa sih,aku tidak mengerti?”Jawab Rafi agak heran
”Maksud aku, ngapain kamu ajak Arif kesini diakan tidak aku undang.” Jelas Anjani pada Rafi
“Memang tidak boleh ya aku ajak Arif?”
“Ya… karena aku benci sama dia.”

Tanpa fikir panjang,Anjani meninggalkan tempat pesta dengan berkucuran air mata. pesta pun berantakan,semua orang menyalahkan Rafi. Beberapa hari kemudian Anjani dikabarkan tidak masuk sekolah karena sakit. Ia dirawat di Rumah Sakit Dahlia.Anjani dirumah sakit di tempatkan di ruang ICU,karena keadaannya sangat kritis,ia mengidap penyakit kanker paru-paru.

Semua teman-teman Anjani hari itu datang untuk menjenguk Anjani.Rafi juga ikut ke rumah sakit untuk menjenguknya.setelah selesai menjenguk,mereka langsung pulang,tapi Rafi tidak.Rafi ingin menemani Anjani di Rumah Sakit.Ia disana menghibur Anjani dengan penuh canda tawa.

Setelah bercanda tawa,Rafi tiba-tiba bertanya pada Anjani,
“Anjani maukah kau menjadi kekasihku?”
“Tapi itu tidak mungkin.”
“Mengapa tidak mungkin?”
“Karena kamu tau sendirikan,kalau aku sakit.”
“Tapi,sakitmu pasti sembuh!”
“Aku…”
“Tidak usah jawab sekarang,aku akan menunggu.”
“Ya sudah,aku akan fakir-fikir dahulu!”
“Jangan terlalu difikirkan nanti kalau kamu tambah sakit.”
“Ya…”

Hari sudah malam,besok Anjani sudah boleh pulang ke rumah. Ia sudah rindu dengan suasana rumah. Pagi harinya keluarga Anjani menjemput Anjani di rumah sakit,tapi kakaknya sedang ada kuliah hari ini, oleh karena itu,yang menjemput hanya Ayah dan Bunda Anjani saja.

Waktu menunjukkan pukul 15:00 itu artinya sebentar lagi kakak Anjani akanpulang.Tiba-tiba,
“Assalamu’alaikum”
“Wa’alaikum salam”
“Anjani… kamu sudah pulang?”Sambil memeluk Anjani adik kesayangannya itu.
“Iya kak…”
“Sudah tidak betah ya ingin ketemu kakak.”Goda Putri kakak Anjani.
“Yee… GR sipa juga yang kangen sama kakak.”

Pagi hari Anjani sudah tampak di sekolah,Rafi sangat senang karena orang yang dia cintai sudah berangkat sekolah.Setelah lama tidak masuk sekolah,ia merasa asing di kelasnya.Anjani pun keluar kelas,disana ia sudah tampak bersama Rafi
”Bagaimana An…sudah ada jawabannya.”
“Ya… aku mau menjadi kekasihmu.”
“Benarkah itu Anjani?”Tanya Rafi menyakinkan.
“Benar…”
“Aku janji An,aku tidak akan menyakitimu.”
“Ya…aku percaya!”

Setelah beberapa bulan bersama Rafi,Anjani merasa hari-harinya semakin indah,sampai-sampai Anjani lupa akan kesehatannya,sehingga ia jatuh sakit.Ia sudah beberapa hari di rumah sakit dalam keadaan koma,keluarganya panic akan keadaan Anjani.Setelah beberapa saat,dokter keluar dari ruangan Anjani dan mengabarkan bahwa Anjani sudah tidak ada untuk selamanya.

Anjani kemudian dibawa pulang untuk dimakamkan.Selesai pemakaman,keluargaq Anjani langsung pulang.Tapi Rafi masih berada di makam Anjani.Ia membawa setangkai mawar merah untuk Anjani,dalam hati ia berkata berkata,”Mawar merah ini adalah sebagai lambang cintaku kepadamu Anjani.”
Rafi kemudian menaruh setangkai mawar merah itu diatas makam Anjani.Ini adalah mawar merah pertama dari Rafi dan mulai sekarang,setiap seminggu sekali Rafi menaruh mawar merah diatas makamn Anjani.